PEMASARAN (MARKETING)

konsep pemasaran Pengertian Konsep Pemasaran, Penjualan, Pemasar, dan Perbedaanya Oleh alihamdan Konsep Pemasaran – Definisi pemasaran yaitu kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui suatu proses yang disebut pertukaran. Pengertian lain dari pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial antara individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lain agar mereka memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penawaran, penciptaan, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai. Tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen, sehingga produk atau jasa tersebut bisa terjual dengan sendirinya. Daftar Isi [hide] 1 Inti Konsep Pemasaran 1.1 Kebutuhan (Needs) 1.2 Keinginan (Wants) 1.3 Permintaan (Demands) 1.4 Produk 1.5 Jasa 1.6 Nilai, Budaya, dan Kepuasan 1.7 Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan 1.8 Pasar 1.8.1 1. Pasar Potensial (Potential Marketing) 1.8.2 2. Pasar yang Tersedia (Available Market) 1.8.3 3. Pasar Tersedia yang Memenuhi Syarat (Qualified Available Market). 1.8.4 4. Pasar yang Dilayani (Served Market atau Target Market). 1.8.5 5. Pasar Penetrasi (Penetration Market). 2 Pemasaran dan Pemasar 2.1 Situasi Permintaan 2.2 Orientasi Perusahaan Terhadap Pasar 2.2.1 Konsep Produksi (The Production Concept) 2.2.2 Konsep Produk (The Produk Concept) 2.2.3 Konsep Penjualan (The Selling Concept) 2.2.4 Konsep Pemasaran (The Marketing Concept) 2.2.5 Konsep Pemasaran Masyarakat (The Social Marketing Concept) 3 Perbedaan Konsep Pemasaran, Penjualan, dan Pemasaran 3.1 Konsep Pemasaran 3.2 Konsep Penjualan 3.3 Konsep Pemasar 3.3.1 Menciptakan Pasar 3.3.2 Menigkatkan Konsumen 3.3.3 Meningkatkan Permintaan 3.3.4 Menyesuaikan dengan Perubahan Lingkungan 3.4 Bagikan ini: Inti Konsep Pemasaran konsep pemasaran Sumber gambar: Lahiya.com Bagi suatu perusahaan, kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu perusahaan harus mempunyai suatu konsep yang bagus. Ada beberapa dasar konsep pemasaran yang perlu diketahui antara lain: Kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Produk. Nilai, budaya, dan kepuasan. Pertukaran, transaksi, dan hubungan. Pasar. Pemasaran dan pemasar. Kebutuhan (Needs) Kebutuhan merupakan bawaan dasar biologis setiap insan dan tidak bisa direkayasa oleh pemasar, bersifat internal. Seperti contoh kebutuhan sandang, pakan, tempat tinggal, rasa aman, apresiasi, dan lain-lain. Keinginan (Wants) Keinginan merupakan hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan yang lebih mendalam. Kebiasaan orang Indonesia adalah butuh makan nasi, jagung, dan mempunyai keinginan berpakaian model batik untuk kondangan atau menghadiri acara pesta, serta berpakaian santai untuk jalan-jalan. Permintaan (Demands) Permintaan merupakan keinginan akan suatu produk spesifik yang didukung kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Contoh, banyak orang yang berkeinginan membeli mobil baru, akan tetapi hanya sedikit saja orang yang mampu. Mereka yang tidak mampu untuk harus mengukur keinginan dengan kemampuan daya belinya. Produk Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan guna memuaskan kebutuhan dan keinginan. Produk ini banyak sekali contohnya seperti: Komputer, sepatu, sepeda, jaket diadora dll. Di dalamnya juga mencangkup jasa. Jasa Jasa adalah setiap kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak terlihat wujudnya dan tidak mengakibatkan seseorang memiliki sesuatu. Contoh dari jasa ini juga banyak seperti: Tukang cukur, travel, layanan perbankan dll. Nilai, Budaya, dan Kepuasan Konsep dasar yang berlaku di sini adalah nilai pelanggan atau customer value. Seseorang akan menentukan peringkat produk dari yang paling memenuhi kebutuhannya. Nilai merupakan estimasi seorang pelanggan mengenai kemampuan total suatu produk guna memuaskan kebutuhannya. Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan Pertukaran merupakan cara untuk memperoleh sesuatu baik itu produk maupun jasa yang diingingkan dari seseorang atau lembaga dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Dalam pertukaran ini diperlukan beberapa syarat antara lain: Terdapat dua belah pihak yang akan melakukan pertukaran. Kedua belah pihak mempunyai sesuatu yang bernilai terhadap pihak lain. Kedua belah pihak dapat berkomunikasi dan menyerahkan berang. Kedua belah pihak mempunyai kebebasan untuk menerima atau menolak penawaran. Kedua belah pihak saling menginginkan terjadinya proses pertukaran tersebut. Jika kesepakatan sudah ada, maka sudah terjadilah proses transaksi dan transaksi ini merupakan dasar dari pertukaran yaitu pertukaran nilai antara kedua belah pihak. Kesemuanya yang tersebut dimuka adalah sifat pemasaran transaksi (transaction marketing) dan ini merupakan bagian dari relationship marketing. Pasar Pasar ini terdiri dari seluruh pelanggan potensial yang mempunyai kebutuhan dan keinginan tertentu. Mereka juga bersedia dan mampu turut serta di dalam proses pertukaran guna memenuhi kebutuhan dan keinginan. Ada 5 tingkat pengertian pasar yaitu: 1. Pasar Potensial (Potential Marketing) Pasar ini terdiri dari kumpulan konsumen yang mempunyai tingkat minat tertentu terhadap suatu penawaran pasar. Sebagai contoh, sekumpulan konsumen yang mempunyai minat untuk membeli rumah sederhana. 2. Pasar yang Tersedia (Available Market) Pada pasar ini terdapat kumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan, akses terhadap suatu penawaran pasar. Contoh, sekumpulan konsumen yang mempunyai minat dan daya beli untuk membeli rumah tersebut. Akses untuk membeli rumah tersebut mudah karena pasar di wilayah itu menyediakannya. 3. Pasar Tersedia yang Memenuhi Syarat (Qualified Available Market). Pada pasar ini terdapat kumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan, akses dan kualifikasi untuk penawaran pasar tertentu. Contoh, pemerintah menyediakan rumah sederhana tetapi hanya terkhusus bagi pegawai negeri golongan I dan II. Sedangkan pegawai negeri golongan III dan IV bukan merupakan pasar yang tersedia yang memiliki syarat, walaupun mereka mempunyai daya, minat dan akses pasar. 4. Pasar yang Dilayani (Served Market atau Target Market). Pasar ini merupakan bagian dari Qualified Available Market yang akan diakses perusahaan. Contoh seperti penjualan rumah sederhana di atas, yang hanya dipasarkan di wilayah DKI Jakarta saja. 5. Pasar Penetrasi (Penetration Market). Ini adalah pasar yang terakhir, di mana terdapat sekumpulan konsumen yang benar-benar telah membeli baik itu produk maupun jasa. Pemasaran dan Pemasar Konsep pemasaran Sumber gambar: Dailysocial.id Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial bagi individu atau kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan individu atau kelompok lain. Pengertian pemasaran adalah orang mencari sumber daya dari orang lain dan bersedia menawarkan sesuatu yang bernilai untuk dipertukarkan. Manajemen pemasaran dapat dijadikan sebagai alat bantu agar bisa mempengaruhi tingkat permintaan, pemilihan waktu dan sifat permintaan sedemikian rupa, sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya. Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian terhadap program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran, guna mencapai tujuan-tujuan sebuah organisasi. Situasi Permintaan Permintaan negatif (Negatif Demand). Tidak ada permintaan (No Demand). Permintaan yang terus menerus (Laten Demand). Permintaan yang menurun (Falling Demand). Permintaan yang tidak teratur (Irragular Demand). Permintaan penuh (Full Demand). Permintaan berlebihan (Overfull Demand). Permintaan tidak sehat (Unwholesome Demand). Orientasi Perusahaan Terhadap Pasar Ada 3 pihak yang berkepentingan terhadap proses pemasaran yaitu: Organisasi (Perusahaan), konsumen, dan masyarakat. Ada 5 konsep yang mendasari perusahaan dalam melakukan aktivitas pemasarannya: Konsep Produksi (The Production Concept) Menurut konsep ini konsumen akan menyukai produk yang tersedia selaras dengan kemampuan konsumen, murah, dan mudah didapat. Oleh karena itu manajemen harus berupaya untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi. Konsep Produk (The Produk Concept) Konsep ini hampir mirip yang membedakan yaitu konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas dan prestasi terbaik dan keistimewaan yang menonjol. Oleh karena itu seorang produsen harus berupaya memperbaiki produk secara terus-menerus. Pelaksanaan konsep ini memerlukan beberapa persyaratan antara lain: Konsumen menaruh perhatian pada kualitas produk. Konsumen membeli produk tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhannya. Konsumen mengetahui tinggi rendahnya kualitas dan perbedaan penampilan di antara berbagai merk barang lain yang sejenis. Konsumen bersedia membayar pada harga yang layak sesuai dengan kualitas barang. Konsep Penjualan (The Selling Concept) Dalam konsep ini dijelaskan bahwa konsumen tidak akan membeli banyak produk, terkecuali jika produsen mengupayakan promosi dan penjualan yang agresif. Perusahaan yang menganut konsep ini lebih mementingkan volume penjualan dari pada kepuasan pelanggan, hal itu didasari oleh pemikiran: Tugas utama perusahaan adalah mencapai penjualan yang maksimal. Konsumen didorong agar membeli dengan berbagai cara peningkatan penjualan. Pembelian mungkin akan melakukan pembelian lagi (repeat order) dan kalaupun tidak, masih banyak pembeli lain. Konsep ini akan berhasil apabila mengandung beberapa unsur berikut: Seorang konsumen mengetahui bahwa kata-kata si penjual tidak sepenuhnya benar. Konsumen yang kecewa terhadap produk yang dibeli akan mudah melupakan kekecewaan-Nya. Konsumen yang kecewa tidak mengadu ke lembaga konsumen dan tidak memberitahukan kekecewaan-Nya ke calon konsumen lain. Jumlah calon konsumen cukup banyak, sehingga penjual tidak perlu menciptakan pelanggan. Konsep Pemasaran (The Marketing Concept) Menurut konsep ini bahwasannya kunci kesuksesan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target marketing) serta pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih baik dari pada yang dilakukan oleh para pesaing. Beberapa dasar yang terkandung dalam konsep pemasaran adalah: Pemuasan terhadap kelompok pembeli tertentu menjadi tugas perusahaan. Untuk itulah diperlukan program riset pemasaran supaya bisa diketahui keinginan pembeli. Semua kegiatan yang tujuannya untuk memengaruhi pembeli harus diposisikan di bawah pemasaran yang terintegrasi. Kepuasan konsumen akan dapat menimbulkan loyalitas (kesan yang baik). Untuk meningkatkan pemasaran tentu kita harus mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen atau pembeli, kebutuhan konsumen juga dibedakan menjadi beberapa bagian antara lain: Kebutuhan yang diungkapkan (stated needs). Contoh, seorang pelanggan menginginkan harga yang murah. Kebutuhan sebenarnya (real needs). Contoh, seorang pembeli sebenarnya menginginkan mobil dengan harga dan perawatan yang murah. Tapi saat ini banyak yang beli hanya sekedar untuk bergaya, itulah yang disebut kebutuhan yang sebenarnya. Kebutuhan yang tidak diungkapkan (unstated needs). Contoh, seorang pelanggan pasti menginginkan pelayanan yang lebih baik dari penjual. Kebutuhan kesenangan (delight needs). Contoh, seorang pelanggan yang membeli handphone, lalu diberikan hadian memory card gratis. Kebutuhan rahasia (secret needs). Contoh, pelanggan ingin diperhatikan oleh teman-temannya sebagai pembeli yang berorientasi pada nilai. Oleh karena itu dalam konsep pemasaran, selain menghasruskan perusahaan melakukan pemasaran eksternal juga mewajibkan melakukan pemasaran secara internal. Pemasaran internal terkait sekali dengan kegiatan perusahaan untuk melatih dan memotivasi karyawan agar bisa melayani para konsumen secara profesional. Konsep Pemasaran Masyarakat (The Social Marketing Concept) Menurut konsep ini tugas pemasaran adalah menentukan keinginan, kebutuhan, kepentingan pasar sasaran, dan memenuhi secara lebih efektif dan efisien dari pesaing dengan cara mempertahankan serta meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Perbedaan Konsep Pemasaran, Penjualan, dan Pemasaran konsep pemasaran Sumber gambar: Bisnisukm.com Mengenai 3 konsep ini terdapat perbedaan yang tentu perlu kita ketahui agar lebih mudah membedakan. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran ini menitik beratkan pada kebutuhan dan keinginan pasar (konsumen). Penjual/produsen menentukan apa kebutuhan konsumen dan mencari keuntungan serta menyalurkan produk untuk memuaskan kebutuhan tersebut, melalui pemasaran terpadu. Ekstern, orientasinya ke pasar. Konsep Penjualan Menitik beratkan pada produk dan keinginan penjual (produsen). Penjual/produsen membuat produk dan mencari keuntungan dari penjualan produk tersebut melalui promosi yang sangat agresif. Intern, orientasinya ke dalam perusahaan. Konsep Pemasar Menitik beratkan pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Penjual menentukan kebutuhan pembeli dan berupaya memuaskan kebutuhan tersebut dengan manajemen strategis. Di samping berorientasi terhadap pasar dan sangat memperhatikan Stakeholder Benefits. Pemasar ini memiliki 4 tugas utama yaitu: Menciptakan Pasar Secara umum konsumen akan tertarik untuk membeli jika produk atau jasa itu terlihat berbeda ketimbang lainnya. Hal seperti ini harus diantisipasi oleh pemasar dengan cara meningkatkan inovasi dan kreativitas agar mampu menciptakan produk/jasa yang berbeda. Menigkatkan Konsumen Pemasar harus ingat bahwa kepuasan seorang konsumen akan berakibat pada terjadinya pembelian ulang (repeat order). Kepuasan konsumen ini akan tersebar di masyarakat, sehingga secara tidak langsung akan menjadikan ajang promosi yang bagus dan kuat. Dengan kepuasan konsumen, produsen akan mencari keuntungan. Jadi, orientasi produsen bukan hanya meningkatkan volume penjualan semata-mata untuk memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, produsen harus selalu berupaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan-Nya. Meningkatkan Permintaan Kepuasan konsumen akan berdampak terhadap peningkatan permintaan, hal ini dapat terjadi pada kondisi apabila: Harga sama, permintaan bertambah. Kuantitas sama, harga naik. Seorang produsen dapat meningkatkan permintaan dengan cara: Mempromosikan produk manfaat dari produk lain. Contoh, deposito sebagai jaminan kredit. Merancang manfaat baru dari produk. Contoh, pembayaran dengan kartu tertentu mendapatkan diskon. Mendorong pengguna produk yang terkait. Contoh, Pengambilan kredit haru didahului dengan pembukaan rekening giro atau tabungan.

Komentar

Postingan Populer